Bagi sahabat yg sedang mencari cerpen, sekarang saya akan berikan buat Anda khususnya para pecinta cerpen yg diberi judul Cerpen Persahabatan Menjadi Cinta.
Cerpen sendiri merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita
pendek yang cenderung padat dan langsung ke tujuannya dibandingkan
karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian
modern) dan novel. Oke langsung saja nih mari baca:
Sahabat Jadi Cinta
Oleh : Marina
“ Kepada seluruh peserta MOS hormat
gerakkk!! ” Ucap pemimpin kepada seluruh peserta MOS. Ya, hari ini
adalah hari terakhir siswa siswi SMP menghadapi masa orientasi siswa dan
besok adalah hari pertama mereka menggunakan rok dan celana abu-abu
sungguh sangat menyenangkan karena masa SMA adalah masa dimana
kedewasaan itu dimulai, masa dimana akan mengalami indahnya percintaan
dan persahabatan.
Hari pertama dimulai, pembagian kelas dilaksanakan.
“ Hai, Nadya dapat di kelas X berapa? ” Tanya Intan, teman semasa orientasi siswanya.
“ Hai, Tan gua dapat di X.2 , lo dimana? ” Ujar Nadya kepada Intan yang saat itu lagi sibuk mencari namanya.
“ Nih nama gua!! ” jawab intan sambil kebingungan.
“ Kita sekelas loh Nad ” lanjut Intan tanpa memberikan kesempatan Nadya untuk bertanya.
Ternyata mereka memang mendapatkan kelas yang anak-anaknya sangat mengasikan dan menyenangkan perkenalan pun dimulai.
“ Hai, gua Daniel dari SMP 223 ” ujar seseorang siswa laki-laki yang tepat berdiri di belakang mereka berdua.
“ Eh ngagetin aja, gua Nadya dari SMP
20” jawab nadya sambil berjabat tangan. Dan dari sinilah pertamanan
Nadya dengan Daniel dimulai.
***
“ Nad . . . !! ” panggil Daniel kepada nadya yang sedang asik mengejek dan mengisengi teman sebangkunya sendiri.
“ Eh si ganteng makin ganteng aja deh kamu Dan !! ” jawab Nadya cengegesan.
“ Ah becanda mulu deh, bisa gag sih sehari aja gag ngeledekin gue?? ” pinta Daniel dengan muka kesal.
“ Hahaha… Kalau lagi kesel makin ganteng aja deh, hhihhi ada apa lo manggil gue? ” Tanya Nadya
“ Udah ahh, oh ya nad anak-anak mau pada ke ancol, lo ikut ya!! ” pinta Daniel
“ Boleh, boleh sama siapa aja? ” Tanya nadya sambil menarik kursi kosong dan mendudukinya.
“ Sama Echa, Razak, Luthfan, Bobby,
Agus, pokoknya InsyAalah anak-anak sepeda ikut semua ” jelas Daniel, ya
anak-anak sepeda adalah perkumpulan siswa sepuluh dua.
“ Ehm, okedeh tapi lu jemput gua ya?? ” pinta Nadya
“ Woles! ” jawab Daniel sambil meninggalkan Nadya sendirian
***
Setelah pulang dari ancol Nadya lebih
banyak mengurung diri tidak seperti biasanya yang selalu membuat kelas
menjadi ceria. Tidak ada protesnya yang membuat teman-temannya tertawa,
tidak ada lagi karet gelang saat semua temannya menertawakannya.
“ Naaaaaad !! ” panggil Daniel kepada Nadya yang saat itu sedang menyederkan kepalanya di tembok.
“ Ada apa??” jawab nadya.
“ Loh seharusnya yang nanya ada apa tuh gue, lo yang kenapa ??” Tanya Daniel
“ Hah?? Gua gag kenapa-kenapa kok Cuma
pusing doang, yaudah dan gue ke UKS dulu ya!!” jawab Nadya sambil
mendorong meja dan meninggalkan Daniel Sendirian. Sikap Nadya tidak
seperti orang sakit melainkan, seperti seseorang yang sedang merasakan
perasaan tidak menentu. Ya, bukan kejadian di ancol yang membuat Nadya
berubah tapi perasaan hatinya lah.
Dilain sisi Daniel yang kebingungan apa
yang membuat nadya jadi berubah dan menghindari dirinya. Hampir 2 bulan
mereka tidak berkomunikasi Daniel lebih asik dengan kelompok futsalnya
sedangkan nadya labih asik menyendiri. Ternyata kebisuan mereka membuat
kelas menjadi sepi, dan anak-anak sepeda pun merasakan ada permasalahan
diantara Daniel dan Nadya. Dan apa yang ditakutkan Nadya kini menjadi
kenyataan, dia menyukai sahabatnya sendiri, sahabat yang selalu
bersamanya dalam keaadan suka maupun duka. Inilah cinta tidak ada yang
tau kapan datangnya dan kepada siapa cinta itu tertuju dan mulai saat
ini cerita cinta dimulai. Hingga sekitar 3 bulan mereka baru mulai
percakapan kembali seperti prkenalan dulu.
Keadaan kelas sangat sepi, karena memang
saat itu sedang ada LDKPD di daerah puncak dan hampir sepertiga siswa
kelas X.2 mengikutinya, kecuali nadya dan Daniel yang memang keduanya
tidak terlalu tertarik dengan kegiatan yang diadakan OSIS itu.
“ Nad, apa kabar?? Kita satu kelas tapi kok cuek-cuekan ya!! ” ujar Daniel mengangetkan Nadya.
“ Tumben negor ” jawab Nadya ketus,
seharusnya tidak sepantasnya Nadya bersikap seperi itu kepada Daniel
karena memang Daniel tidak mempunyai salah kepadanya.
“ Lu kenapa si Nad?? Gua punya salah apa
sama lu?? Kalau emang gua punya salah oke gua minta maaf, gag
sehurusnya lu ngediemin gua kaya gini Nad” jelas Daniel dengan suara
yang bergetar. Dan Nadya pun mulai menyadari bahwa tingkah cuek-cuekan
dengan Daniel itu sudah diluar batas perasaan marah kepada sahabatnya.
“ Dan, maafin gua, gua bingung Dan, gua
gag tau harus bilang apa ke lu, gua yang salah, lu gag punya salah
apa-apa kok sama gua, gua nya aja yang terlalu kekanak-kanakan ” ujar
Nadya hingga meneteskan air mata.
“ Sssttttt… udah Nad gag usah nangis ya, mungkin persahabatan kita memang seang diuji, lu masih mau kan jadi sahabat gua?? ”
“ Hah, hanya sahabat Dan?? gag lebih ” ucap Nadya dalam hati dan menghiraukan pertanyaan Daniel
“ Nad… Nad… Kok lu malah bengong sih ??
Baru juga maafan kok gua nya udah di cuekin lagi ?? ” ucap Daniel sambil
membangunkan lamunan Nadya.
“ Siapa yang nyuekin lu dan?? Perasaan
lu doang kali, iya lah siapa sih yang gag mau yang sahabat sama kaya
cowok ganteng dan populer kaya lo?? ” jawab Nadya cengengesan
“ Nad gua kangen senyuman lu kaya sekarang, terus tersenyum buat gua ya Nad!!” pinta Daniel
“ Buat lu apa sih yang gag?? Hhehhee !!” ujar Nadya dan memeluk tubuh Daniel
***
Ternyata persabatan mereka berlanjut
hingga memasuki kelas XI. Mereka memasuki jurusan yang sama yaitu ILMU
PENGETAHUAN SOSIAL karena, Daniel ingin menjadi seorang pengacara
sedangkan nadya ingin menjadi seorang psikolog.
“ Naddd!! ” panggil Daniel kepada sahabatnya itu
“ Apa Dan ?? ” jawab Nadya
“ Sini duduk gue mau cerita ” ujar Daniel, sambil asik memakan makanan yang di pegang di tangannya
“ Iya, kenapa sih kamu ganteng ?? ” ledek Nadya
“ Udah ya becandanya, gua serius nih!! Lu kenal Fani gag?? ” Tanya Daniel penasaran
“ Fani anak XI IPA1?? Yang pacarnya Reza?? ” jawab Nadya
“ Iya tapi bukan pacarnya, mereka kan sudah putus!! ” jelas Daniel
“ Hah?? Lu manggil gua cuma mau ngasih tau itu doang?? Jawab Nadya kesal
“ Sabar dong Nad gua kan belum cerita,
gua mau minta tolong sama lu!! Comblangin gua sama dia dong ” pinta
Daniel sambil terbengong tak percaya Nadya mengiyakan permintaan Daniel,
dan untuk kedua kalinya Nadya merasakan perasaan yang tidak masuk akal
itu, tetapi kali ini Nadya lebih bersikap dewasa. Nadya menyadari bahwa
Daniel sayang kepadanya karena dia adalah sahabatnya, sahabatnya yang
mengalah walau sakit hati.
***
“ Nad, gimana udah dapet belum nomor handphonenya?? ” Tanya Daniel berharap Nadya mendapatkan nomer handphonenya
“ Iya, nih gua udah dapet tenang aja, kan gua udah janji sama lu ” jawab nadya dengan muka lemas
“ Oh ya ?? Makasih Nad, lu emang sahabat
gua yang gag ada duannya, gua sayang banget sama lu Nad, jangan
tinggalin gua ya ” ujar Daniel kesenangan
“ Iya gua juga sayang banget sama lu, lebih dari sahabat malah!!” jawab Nadya dalam hatinya
“ Hai kok bengong” ucap Daniel mengangetkan Nadya
“ Hah?? Kenapa?? Aduh gua pusing banget
Dan, jadi sorry gua gag connect, gua ke UKS dulu yah, nomer
handphonennya ambil aja di hp gua, ada di tas ” jawab Nadya
Semakin hari semakin gag karuan, Daniel
yang kesenangan, Fani memberikan kesempatan kepadanya, sedangkan Nadya
yang benar-benar dirundungkan kesedihan karena melihat dan mendengarkan
cerita Daniel tentang ceweknya yang sangat dicintainya yang sekarang
sudah resmi menjadi pacarnya. Perasaan Nadya benar-benar campur aduk
antara sedih dan senang, tapi inilah Nadya seorang perempuan yang sangat
menyanyangi sahabatnya dan merelakan orang yang disayanginya bahagia
walaupun kebahagiaan itu bukan bersamanya.
***
Seharri, seminggu, sebulan, Daniel dan
Fany makin dekat dan sulit untuk dipisahkan itu membuat Nadya seperti
orang asing saat mereka sedang bersama, Nadya memutuskan untuk menjaga
jarak dengan Daniel. Walau bagaimanapun mereka adalah seorang sahabat,
dan kini Daniel mengurangi perhatiannya kepada Nadya karena sibuk dengan
pacarnya itu, jangankan untuk bisa barkunjung kerumah nadya seperti
tempo hari, untuk mengajak makan nadya dikantinpun sudah tidak pernah.
Hingga pada suatu hari hampir 3 hari Nadya tidak masuk sekolah, dan pada
saat itu Daniel baru menyadari bahwa sudah 3 hari ini Nadya tidak masuk
dan tanpa memberi kabar kepada dia ataupun wali kelasnya Daniel
memutuskan untuk mengunjungi rumah Nadya untuk menanyakan keadaan Nadya
sekaligus menemui keluarga Nadya karena sudah lama tidak berkunjung.
Sesampainnya dirumah kenyataan berkata lain, Nadya tidak ada dirumah
pergi untuk sekitar 1 minggu menemui neneknya diluar kota, Daniel merasa
lega karena ternyata Nadya tidak apa apa.
1 minggu kemudian Nadya pun masuk
sekolah, Daniel senang karena Nadya baik baik saja, bahkan Nadya sudah
kembali tersenyum seperti tempo hari.
Dan tanpa terasa hubungan Daniel dan
Fany sudah universarry yang ke 6 bulan namun Daniel memutuskan untuk
mengakhirinya karena mereka berdua tidak cocok selama 6 bulan itu mereka
sering bertengkar karena hal yang amat sangat sepele.
“ Lu putus Dan?? ” Tanya Nadya kepada Daniel yang sedang mengerjakan PR disekolah.
“ Hah?? Apaan nad?? ” Ucap Daniel tidak mendengar ucapan Nadya karena sedang tergesa-gesa.
“ Lu putus sama Fany?? ” Teriak Nadya
dikuping Daniel. Dan seketika itu juga anak siisi kelas langsung
menengok kearah Nadya dan Daniel.
“ Buset dah, kurang kenceng sekalin aje lu pinjem toa musholah noh kalau gag lu tempel pengumuman dimading ” ucap Daniel
“ Lagian lu gag denger hahhaha, emang
boleh gua tempel pengumuman kandasnya hubungan lu sama Fany dimading
kalau boleh yaudah gua ke madding dulu yah bye ” ujar Nadya meninggalkan
Daniel sambil tertawa cekikikan.
“ Payah dah cewek satu ini ” sahut Daniel sambil membereskan bukunya dan mengejar Nadya.
Sesampainya didepan madding, Daniel sama
sekali tidak melihat Nadya disana bukan Nadya yang dilihatnya malah
Fany sang mantan yang sedang berjalan dari arah kantin bersama
teman-temannya tiba tiba terdengar suara perempuan tepat dikuping Daniel
yang menyanyikan sebuah lirik lagu.
“ Seseorang disana telah memiliki mu, aku kan berdosa bila merindukan mu, oh mantan kekasihku jangan kau lupakan aku… Hhahhaha ”
Daniel langsung menengok dan berteriak “Nadyaaaaaaaaaaaaaaaa!! ”
Nadya lansung berlari menaiki anak
tangga karena takut di marahi oleh Daniel. Namun baru menaiki beberapa
anak tangga Nadya terpeleset hingga hampir terjatuh, beruntung ada
seseorang yang menangkapnya sehingga Nadya tidak jatuh kebawah dan
ternyata orang itu adalah Daniel tanpa sadar Nadya dan Daniel saling
bertatapan.
“ Makannya jadi orang jgn iseng, coba gag ada gua jatuh enak tuh ” ucap Daniel sambil membangunkan Nadya dari pelukan tubuhnya
“ Udah mana berat bgt nih badan hhahha ” lanjut Daniel
Nadya hanya bisa menyengir karena Daniel
mengoceh panjang lebar tanpa titik koma. Sesampainya diatas guru yang
bertugas mengajar jam pertama setelah istirahat itu sudah ada didalam
kelas Nadya dan Daniel dipersilahkan masuk dan duduk.
“ Anak-anak kumpulkan PR nya ” ucap ibu guru.
Daniel baru menyadari bahwa ia belum
menyelasaikan PR nya, semantara anak anak yang lainnya sudah
mengumpulkan PR nya kedepan termasuk Nadya. Tiba-tiba bu guru memanggil
Daniel.
“ Daniel, mana PR kamu?? ” Tanya bu guru dengan tegas.
“ Maaf bu saya belum mengerjakan PR ” jawab Daniel terbata bata dan tidak berani menatap bu guru yang memanggilnya itu.
“ Apa?? Belum mengerjakan?? Sekarang
kamu keluar dan bersihkan halaman belakang sampai jam istirahat pertama
nanti” ujar bu guru.
Tanpa panjang lebar Daniel langsung
meninggalkan kelas dan menuju ke halaman belakang menuruni lantai 3
daniel dipanggil oleh seorang yang suaranya sudah tidak asing lagi
buatnya.
“ Dannnnnnnnn!! Tungguuuuuuuuu!! ”
Daniel langsung menengok kearah sumber suara
“ Lu mau kemana Nad?? ”
“ Mau ikut ”
“ Bukannya lu udah ngerjain Nad??
“ Udah sih tapikan buku gua ketingalan ”
ucap Nadya berbohong karena merasa bersalah kalau tadi pagi dia tidak
mengejek Danniel pasti dia sudah menyelesaikan PR nya.
Nadya dan Daniel langsung menuju halaman
belakang sekolah sesampainya di halaman belakang mereka langsung
mengerjakan apa yang diperintahkan guru nya.
“ Dan lu kenapa putus?? ” ucap Nadya membuka pembicaraan.
“ Lu sekarang gag pernah cerita cerita lagi ke gua ” lanjut Nadya.
“ Ehmmm, bukannya gua gamau cerita ke lu
Nad tapi gua gaenak aja sama lu, gua udah tau semuannya Nad” ujar
Daniel yang membuat Nadya terdiam dan menjadi penasaran atas apa yang
diucapkan Daniel.
“ Maksud lu Dan?? ” Tanya Nadya.
“ Lu pernah suka kan sama gua?? ” sahut Daniel yang mengangetkan Nadya.
“ Dari mana lu dapat menyimpulkan itu Dan??”
“ Gua tau Nad, waktu gua minta tolong
sama lu buat mintaiin nomornya Fany, lu nyuruh gua buat ambil sendiri di
handphone lu, dan tanpa sengaja gua buka sms lu sama Intan, maafin gua
Nad!! ”
“ Serapat rapatnya bangkai disimpan
pasti bakal ketauan juga kok, gag perlu ada yang dimaafin kok Dan, kalau
sekarang lu tau yah gua seneng kok karena gag ada lagi yang mesti
ditutup tutupin ” ujar Nadya dan menduduki bangku yang ada di halaman
belakang itu.
“ Tapi sayang itu bukan bangkai Nad,
jujur sebelum gua kenal Fany gua suka sama lu Nad, tapi karena sikap lu
yang dingin ke gua selama 2 bulan waktu itu membuat gua yakin kalau lu
cuma anggap gua sahabat gag lebih ” sahut Daniel dan duduk disebelah
Nadya, Daniel langsung menatap Nadya tajam tajam
“ Dan sekarang gua lihat pancaran itu masih ada dari mata lu ” lanjut Daniel
“ Hampir 2 tahun gua simpen rasa ini
buat lu Dan, walau lu lebih milih Fany dari pada gua, rasa ini gapernah
berubah ” ujar Nadya membalas tatapan mata Daniel
“ Maaf yah Nad, lu mau gag jadi pacar gua?? Buat hari ini, besok, lusa, dan selamanya?? ” ucap Daniel yang membuat kaget Nadya.
“ Maafin gua Dan” sahut Nadya dengan muka yang hambar dan tanpa senyum, begitu juga dengan Daniel yang merasa kecewa.
“ Maafin gua, gua gabisa buat gag nolak
ajakan lu hhahhahha ” ucap Nadya dengan tersenyum lebar dan Daniel pun
langsung tertawa dan memeluk Nadya
“ Gag nyangka yah, kenapa gag dari dulu aja sih hhehhe ” sahut Daniel.
≈ The End ≈
Djakarta, 07 februari 2011
Oleh : Marina
sumber : http://www.inijalanku.com/cerpen-persahabatan-jadi-cinta-cerita-pendek.html
"follow my twitter : @afa_za