ANTARA CINTA dan SAHABAT
Oleh : Eka Octav
Cerpen Persahabatan.
Hidup akan indah bila kita masih memiliki seseorang yang kita sayangi,
seperti via, via masih memiliki orang tua yang sayang dengannya dan
saudara laki-lakinya yang sangat menggemaskan yang masih kelas 4 SD.
Serta tak luput mempunyai seorang sahabat yang baik yang selalu bersama
ketika dia duka, lara pun senang.
Via mempunyai sahabat dia bernama Mia
dan Rahma. Kemana-mana kami selalu bersama seperti layaknya besi dan
magnet yang sulit dipisahkan. Mereka pertama kenal ketika pertama MOS
dan memulai sekolah di SMA, Ketika itu Rahma duduk sendirian dan tak
sengaja Via menghampirinya dan berkenalan. Setelah mereka
berbincang-bincang cukup lama datanglah seorang anak perempuan cantik
putih bertahi lalat di bawah bibir yang tipis. Tahi lalatnya itu membuat
wajahnya menjadi manis dan disegani oleh kaum Adam.
“Hai…. Rahma dah lama nunggunya yah???” kata perempuan itu
“Hai…. Rahma dah lama nunggunya yah???” kata perempuan itu
“Ea… lama banget, kamu dari mana saja???? kata Rahma
“Maaf yach aku berangkatnya siang,
soalnya bangunnya kesiangan… hehehe” jawab Perempuan yang berbicara
dengan Rahma sambil tersenyum.
“Oa,untungnya ada Via yang menemani aku
di sini, Mi kenalin ini Via teman sekelas kita juga lho. Oya vi kenalin
ini teman satu bangku aku namanya Mia” kata Rahma sambil memperkenalkan
temannya.
“Kenalin aku Via, aku duduknya di samping tembok dekat pintu sama Ovie” kata Via memperkenalkan dirinya kepada Mia.
“Aku Mia, low boleh tau lo tinggalnya dimana”?? Tanya Mia kepada Via.
“Aku aslinya Banjarharjo, tapi di sini aku ngekost” jawab Via.
“Kapan-kapan kita main ke kostnya Via, Gimana,?? Rahma lo juga ikut yach”?? Mia melontarkan pertanyaan kepada Rahma.
“Itu ide yang bagus kita selalu kumpul-kumpul bareng di kosannya Via, Gimana kalau kita buat genk saja?” usul Rahma.
“Aku setuju dengan pendapatmu. Nanti
kita buat kaos yang sama, tapi dipikir-pikir nama genk nya apa yach”??
Mia menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal karena begitu bingungnya.
“Tapi maaf teman-teman bukannya gw
menolak, tapi aku bener-bener gak setuju dengan pendapat kalian, aku
ingin bersahabat dengan kalian. Tapi aku gak suka buat genk-genk seperti
itu, takutnya kalau kita buat genk, banyak teman-teman yang benci dan
iri.” jelas Via.
“Yah Vi, tapi……….”
Sebelum Mia melanjutkan pembicaraannya
bel sekolah pun berbunyi tanda peserta MOS kumpul di halaman sekolah
untuk diberikan arahan dan himbauan dari kepala sekolah.
Sungguh ribet dan susah kembali menjadi
peserta MOS harus menggunakan kostum planet yang sungguh menyebalkan itu
seperti pake kaos kaki yang berbeda,tasnya menggunakan kantong
kresek,rambutnya di ikat lebih dari 10 buah,sungguh membosankan dan
menyebalkan ketika dimoment-moment MOS seperti ini.
Setelah kumpul di lapangan Rahma dan Mia
senyum-senyum sendiri, dan aku bingung kenapa mereka senyum-senyum
tanpa sebab. Adakah sumbernya kenapa mereka senyum-senyum sendiri.
Setelah aku perhatikan ternyata mereka tersenyum ketika melihat kakak
Osis. Dan kemudian aku bertanya kepada Rahma,”Rah, kamu dan Mia senyum
kenapa??” Tanya Via dengan penasaran.
“Asal kamu tau aja ya Vi, aku dan Mia
itu ngefans banget sama anak kelas X-2 itu, terus gw jatuh cinta sama
cowok itu katanya sih namanya Dana”. jawab Rahma.
“Yang mana?” Tanyaku lagi.
“Itu yang paling cakep sendiri, Oa aku
juga ngefens banget ama kakak OSIS jangan bilang sama Mia yach kalo aku
ngasih tau ke kamu, aku itu ngefans banget sama Ka’ Zaenal sedangkan Mia
ngefens sama ka’ Adit”. jelas Rahma.
“okey, tenang saja Rahma gw pasti gw bisa jaga rahasia ini kok, dijamin gak bakal bocor dech…….” kataku.
“Aku percaya kok sama kamu….. halah kaya ember saja bocor… . hehehehe”. Rahma sambil ketawa
Ketika asyik berbicara ternyata banyak
pengarahan yang diberikan oleh kepala sekolah, sungguh menyesal sekali
ku ini tidak mendengarkannya. Padahal banyak manfaatnya bagi kita
khususnya bagi pelajar. Setelah beberapa lama kemudian peserta MOS di
bubarkan.
Via sedang berfikir sepertinya enak
sekali rasanya ketika menjadi anak SMA. Sama seperti yang Via rasakan
saat ini Via ingin cepat-cepat menggunakan baju putih abu-abu dan agar
cepat diresmikan menjadi murid SMA, rasanya lama sekali menunggunya
waktu seperti itu. Apalagi, rumahnya sangat jauh dari sekolah sungguh
enaknya jauh dari orang tua dan bebas untuk pergi-pergi kemanapun yang
kita inginkan bersama teman-teman barunya. Tapi Via harus bisa
mengendalikan diri dari pergaulan di zaman edan seperti ini, kalau kita
mengikutinya maka kita akan masuk ke dalam jurang neraka yang isinya
orang-orang berdosa.
Kicauan burung menari-nari di angkasa,
Sungguh indah bila ketika memandangnya. Embun pagi menyejukan hati
Semerbak wangi mawar membuat segar perasaan kita. Indahya alam ciptaan
tuhan yang maha esa, Tak ada yang bisa menandinginya,Karena tuhan adalah
sang kholik pencipta alam semesta.
Ricuhan murid-murid SMA bagaikan
burung-burung yang sedang menyanyi-nyanyi. Murid-murid mulai berdatangan
menuju sekolah untuk menuntut ilmu, walaupun ada yang niat sekolah
hanya ingin mendapatkan uang jajan dan ingin memiliki banyak teman.
Murid-murid berdatangan ada yang naik motor, sepeda, naik bus mini,
angkot, diantar orang tuanya menggunakan mobil, adapun jalan kaki.
Bel sekolah pun berbunyi sebagai tanda waktu pelajaran dimulai. Murid-murid dengan tenang belajar di sekolah. Hening sepi keadaan di sekolah bagaikan tak berhunikan makluk, Seperti di hutan sepi sunyi.
Bel sekolah pun berbunyi sebagai tanda waktu pelajaran dimulai. Murid-murid dengan tenang belajar di sekolah. Hening sepi keadaan di sekolah bagaikan tak berhunikan makluk, Seperti di hutan sepi sunyi.
Bel istirahat pun berbunyi, murid-murid
bagaikan pasukan burung yang keluar dari sangkarnya menuju kantin gaul
bu ijah. Perut mereka terjadi perang dunia ketiga mereka berebut makanan
dan cepat-cepat mendahulukan mengambil makanan.
Aku tak nafsu untuk pergi ke kantin dan aku beranikan diri pergi ke perpustakaan.Setelah lamanya aku diperpustakaan datanglah seorang cowok ganteng yang diidam-idamakan oleh Rahma sahabatku sendiri.
“Hai…….vi kok sendirian saja disini.” kata cowok itu yang bernama Dana.
“Yah…. teman-teman aku lagi ke kantin, padahal aku diajak kekantin sama mereka, tapi aku pengennya pergi ke perpustakaan……. hehehe” kataku pada Dana.
“Oa…… kamu les di Prima Eta yach??” Tanya Dana.
“Eah…..kok kamu tau sich…” jawabku.
“Kan aku juga les disitu,terus gw juga sering merhatikan kamu lho!!” kata Dana.
“Memang kamu kelas X apa?, kok gw gak pernah lihat kamu?”
“Ruang X-B. oa,kamu ruang X-A ya?”
“yapz……….”
Aku tak ingin dekat-dekat dengan Dana,
Tapi aku juga punya perasaan sama Dana aku bingung kalau aku berdekatan
sama Dana nanti Rahma cemburu. Kemudian ku pamit sama Dana.
“Dan aku mau ke kelas dulu” kataku pada Dana.
“Owg…..eah Vi silahkan”
Kemudian aku menuju ke kelas, sebelum
masuk ke kelas, di jalan aku ketemu Rahma. Aku menyapa Rahma dengan
senyuman. Tapi apa yang Rahma kasih padaku, Rahma bersikap sinis. Aku
bingung kenapa Rahma bersikap seperti ini kepadaku, Kemudian aku mencari
Mia. Aku ingin menanyakan kepada Mia. Tentang sikap Rahma kepadaku.
Setelah kutemukan Mia, ku langsung menanyakan kepada Mia.
“Mi, aku boleh nanya sesuatu kepadamu gak?” tak sengaja air mataku membanjiri wajahku yang lembut ini.
“Nanya tentang apa?”
“Tadi aku ketemu Rahma, aku nyapa dia, Tapi dia cuek, malah dia bersikap sinis kepadaku, Apa salahku Mi”.
“Apa benar tadi kamu janjian sama Dana di perpustakaan, kok kamu bisa ngehianatin sahabat sendiri sich”.
“Mi, tadi itu, aku gak sengaja ketemu
Dana di perpustakaan, sumpah aku sebelumnya gak janjian, tolong bantuin
aku, untuk jelasin ke Rahma Mi.”Aku memohon ke Mia agar dia bisa bantuin
aku untuk jelasin ke Rahma.
“yach udah….gimana kalau pulang sekolah gw temuin kalian berdua”
“Terserah kamu Mi, yang penting Rahma tidak salah paham sama gw”
Kemudian setelah pulang gw nungguin Mia
dan Rahma di kantin gaul,setelah beberapa lama aku nungguin munculah
mereka dari balik kelas.setelah aku melihat Rahma.Aku langsung peluk
Rahma dan aku teteskan air mataku.kemudian aku memohon-mohon agar Rahma
mempercayai penjelasin yang diberikan oleh aku padanya.
“Rah, plis dengar penjelasan aku, aku gak ada hubungan apa-apa sama Dana, mana mungkin aku ngehianatin sahabat sendiri.”
“terus kenapa tadi kalian berdua ketemuan di perpustakaan.” Tanya Rahma.
“Aku gak sengaja ketemu di perpustakaan Rah, kalau kamu masih gak percaya, gimana kalau kamu nanya langsung sama Dananya?”
“owg………..yach dech aku sekarang percaya
kok sama kamu, masa aku percaya sama orang lain daripada sahabat
sendiri, maafin aku juga yach Vi,,”.
“Memangnya tadi siapa yang bilang sama kamu”.
“Sudah, gak usah dibahas, gak penting”.
Aku bingung kenapa Rahma langsung maafin aku, padahal aku baru sebentar jelasin kapada Rahma. leganya perasaanku ini.
“Makasih Rah”.
Kemudian kami pun saling berpelukan
rasanya senang banget ketika kami baikan kembali. Setelah pulang
sekolah, Aku seperti biasa membuka kembali buku pelajaran. Setelah ku
membuka buku, tak sengaja ku temukan secarik kertas yang beramplop. Ku
buka perlahan-lahan, tapi kenapa jantungku ikut berdetak lebih kencang.
Kubaca perlahan-lahan.
Dear Via….Izinkan aku untuk berkata jujur padamu, Sebelumnya ku minta maaf kalau aku sudah lancang mengirim surat ini. Aku sadar, aku bukan apa-apanya kamu. Aku juga tak pantas memilikimu. Tapi semakin ku pendam perasaan itu, semakin sesak rasanya dadaku ini kalau tak segera ditumpahkan. Aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya. Tapi tiap kali aku ingin melepaskan diri darimu, Tapi tiap kali itu aku ingin semakin kuat untuk memelukmu. Dan aku merasa heran mengapa perasaan ini hanya terjadi padamu, mengapa tak tumbuh pada gasdis-gadis yang lain, Bagi anak-anak lain mungkin menilainya, Mereka lebih cantik darimu? Tetapi ini perasaanku, Aku justru suka padamu tak hanya karena kecantikanmu, Tapi juga karena innerbeauty mu sungguh menarik bagiku. Aku tak ragu lagi memilih gadis semacam kamu. Kamu ini memang tak ada duanya di dunia ini. Sudah beberapa lama ku pendam perasaan ini tapi baru kali ini ku beranikan diri utuk menyatakan kalau aku “CINTA dan SAYANG” sama kamu. Maafkan aku kalau aku tak gentel seperti anak laki-laki lain yang mengutarakan langsung di depan wajah dan bertemu langsung empat mata.
Tapi kalau kau mau agar aku langsung mengutarakannya aku akan mencoba, besok kita ketemu pulang sekolah di kelas X-9.
Orang yang mencintaimu Adytia Pradana Putra
Aku bingung, Aku tak tau harus berbuat
apa. Aku bingung memilih salah satu ini CINTA atau SAHABAT. Kata-kata
itu selalu menggoyang-goyang pikiranku. Aku punya persaan sama Dana dan
aku juga gak mau menyakiti perasaan sahabatku. Kenapa bisa terjadi pada
aku, kenapa tidak Mia??? Bukanya aku iri pada Mia, tapi karena perasaan
bingung ini jadinya aku tak sadar menyalahkan Mia…. ya tuhan tolonglah
diriku ini, aku harus berbuat apa?.
Kemudian aku berfikir, aku sudah janji
hidup dan matiku akan ku pertaruhkan demi sahabatku yang ku sayang. Aku
relakan Dana untuk sahabatku Rahma. Aku tak ingn melihat sahabatku
sedih.
Aku sudah punya keputusan, aku gak akan terima Dana jadi pacarku, Tapi aku akan bersujud di depan Dana dan bermohon-mohon agar Dana mau jadi pacarnya Rahma.
Aku sudah punya keputusan, aku gak akan terima Dana jadi pacarku, Tapi aku akan bersujud di depan Dana dan bermohon-mohon agar Dana mau jadi pacarnya Rahma.
* * * * * * sekian * * * * * * * *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar